Puisi ini bertemakan penyesalan, karena sudah taubat masih mengulangi perbuatannya lagi, jadilah sebuah puisi ini. Namanya juga manusia selalu ada nafsu dan keinginan.
Penyesalan itu pasti datang terakhir, entah itu senang entah itu masa dusah. Kita bisa belajar dari kesalahan. Renungan kita semakin mendalam akan kesalah yang kita perbuat. Penyesalan tiada akhir? kenapa bisa dibilang begitu. Itu mungkin sebuah nasip saja. ini hanya sebuah puisi belaka.
Penyesalan tiada akhir
Dulu nyaman aman
Tersisa dalam keindahan
Ku coba tuk melupakan
Perasaan kestiaan
Tak nyaman hati ini
Selalu dibayangi
Rasa takut dan penyesalan
Tak bisa kuganti dengan yang dulu
Hanya bekas tersisa
Bila ketahuan ditaruh mana muka, mulut, bibir, telingaku
Otak sangat bodoh
Kecewa..
Amat perih meritih di hati
Tak tenang jiwa ini
Dosa semakin berlimpah
Tersisa hanya penyesalan tiada akhir
By:Dalang Wanataka
Catatan Terkait:
Yang Muanis
ManisnyaSurya di Hari Esok
Walau100 Detik
Terimakasih kepada +
0 Comments
Terimakasih atas komentar anda!