“Richo
bangun dong, udah jam berapa nich”. Kata ibu membangunkan anak laki-lakinya
yang susah bangun ini. Hai, perkenalkan nama ku Richo Cahyono tapi sering
dipanggil Richo, aku anak pertama dari 2 bersaudara. Dan aku mempunyai adik,
namanya Bulan Dwi Cahyani. Akidku itu lucu banget, cabi, gendut, haduh pokoknya
imut banget. Aku bersekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri Ngawi, yang sekarang
aku berdomisili.
Aku
kelas 8, tepatnya dikelas 8c. aku mempunyai beberapa sahabat yang sering aku
ajak gokil-gokilan ada Ahmad, Tony, Lukas, Mur, Wawan, Huda, Berjo yang nama
aslinya Aris Rudy tapi sering dipanggil Gombes. Kami sering bermain bersama dan
satu lagi teman ku yang paling deket banget ibarat kalau ada aku pasti ada dia,
kemana-manapun aku pergi dia selalu ngikutinya kalau ada aku pasti ada dia,
kemanapun aku pergi dia selalu ngikut dibelakangku yah… kayak ekor gitu dech.
Namanya Sofyab dia itu sahabat paling-paling top dech. Sahabat suka duka
pokonya. Tapi sayangnya kami beda sekolah itu yang membuatku sedih banget.
“Nak,
bangun sudah siang nich, teriak ibuku sekali lagi”.
Dengan
langkah yang malas dan ogah-ogahan aku menuju kamar mandi, uh…. Dingin banget
airnya. Ssetelah mandi ganti baju dan
sarapan aku langsung mengayuh sepedaku menuju sekolah tercintaku itu. Setelah
memakirkan sepeda aku langsung masuk kedalam kelas dan disambut hangat oleh
beberapa sahabatku.
“Eh
Rik, udah ngerjain PR belum,” Tanya Lukas
“PR
apaan, kayaknya gak ad PR”, Jawabku santai
“Haduh,
pasti lupa lagi deh, ka nada PR Matematika,” Kata Lukas sambil memukul jidatnya
“Hah
apa PR Matematika yang bener aja dong,” Kataku kaget
“Biasa
aja dong, nyontek dong PR Matematikanya,” Kata Lukas
“Nyontek-nyontek
kepalamu, aku aja belum ngerjain,” Kataku jengkel
Dengan
segera aku nyari contekan
Aku
pun mendekati megha
“Megha,”
Kataku
“Apa
Rik?” Tanya megha
“Nyontek
PR matematika dong,: Jawab Richo
“Nich,”
Kata megha sambil memberikan buku matematikanya
Dengan
segera aku menyalin PR Matematika Megha sebelum bel tanda masuk berbunyi untung
saja sudah selesai. Memang sich jam pertama da pelajaran Matematika dua jam,
tiga jampun berlalu.
“Tet…tet…tet..
,” Bel istirahat berbunyi
“Richo,”
Panggil Megha tiba-tiba
“Eh,
iya gha, ada apa,” Tanyaku
“Richo
sebenarnya aku udah lama suka sama kamu, kamu mau nggak jadi pacar aku,” Kata
Megha
(“Ya
ampun nich anak langsung main tembak aja”) Kataku dalam hati.
“Richo,
kamu kok diem aja sich,” Kata Megha.
“Eh,
iya aku mau.: Jawabku
“Oke
beb, makasih ya, ke kantin yuk,” Ajak Megha.
“Enggak
dech, makasih aku disini aja,” Kataku
Sebenarnya
sich aku enggak suka sama Megha, tapi kasiahan juga tuch anak, dia ngedeketin
aku udah lama banget, enggak enak juga kalu di tolak dia kan ananya baik kalau
sama aku. Waktu berjalan dengan cepat sekali tak terasa hubungan kami udah lima
bulan, tapi yang aku rasakan sama aja. Setiap hari Megha ngasih aku perhatian
lebih, kadang-kadang dibeliin makanan dari kantin, tau aja kalau aku lagi gak
ada uang. Tapi hari ini dia beda dari biasanya.
“Richo,
aku mau ngomong sama kamu,” Kata Megha sambil menarik tanganku untuk ngomong
berdua aja. Aku ngikutin langkah Megha menuju kebelakang sekolah.
“Kamu
mau Tanya apaan sich,” Tanyaku penasaran
“Kamu
selingkuhnya?” Jawab Megha dengan
tatapan wajah penuh selidik pak
polisi yang sedang mengintrogasi.
“Enggak
kok, aku enggak pernah selingkuh, memangnya kau denger dari siapa sich kalau
aku tuch selingkuh,” Kataku jujur.
“Halah
jangan bohong dech, Ana bilang sendiri kok kalau kamu jadian sama dia,” Kata Megha
tak percaya.
“Enggak
mungkin lah, Anakan sahabat kamu,” Kataku ikut-ikut emosi.
“Tega
kamu ya, Ana itu sahabat aku, kami bertengkar gara-gara kamu,” Kata Megha.
“Ya
udah mau kamu sekarang apa?” Tanyaku
“Lebih
baik kita putus saja,” Jawab Megha.
“Oke,
kita putus,” Kataku sambil meninggalkan Megha yang bercucuran air mata.
Sebenarnya
sich aku enggak tega liat cewek nangis, tapi aku jiga mau kalu aku difitnah.
Padahal aku kan tipe cowok yang setia. Hubungan pacaran kami selama 5 bulan
kandas begitu saja tapi itu tidak membuatku patah hati yang berkepanjangan.
Masih banyak waktu dan hati yang harus aku lalui. Tanpa pacar tidak membuat
hari-hariku mendung, kan masih ada sahabat yang selalu setia membuat bias
melupakan masalah-masalah hati. Hari ini aku diajak SOfyan main sepak bola.
Rasanya menyenangkan sekali. Walau capek dan berkeringan aku bias kembali
bersemangat. Pertengahan semester disekolahkau mengadakan tour yang diadakan 1
tahun sekali.
“Rik,
kekantin yuk,” Ajak Ahmad
“Yuk,”
Kataku menerima ajakan temanku
Aku
dan Ahmad berjalan menuju kantin tiba-tiba
“Bruk,”
“Aduh,”
kata indah
“Eh,
Maaf ya aku enggak sengaja,” Kataku
Kamipun
bertatap mata. Tapi kenapa hatiku jadi deg-degan
“Richo
kan,” Kata Indah kaget
“He’em,
Indahkan, yang sering smsan kita,” Kataku
“Mau
kemana kamu,” Tanya indah
“Mau
kekantin, mau ikut,” Ajakku
“Enggak
dech,” Kata indah menolak
“Bro,
aku enggak dikenalin nich,” Kata Ahmad
“Oya,
lupa. Indah kenalin nich temen aku,” Kataku Memprekenalkan temanku satu ini.
Merekapun berkenalan. Setelah itu aku dan Ahmad menuju
kekantin dan memesan makanan yang tersedia dikantin. Aku memesan makanan
paforit murid-murid di MTS ini yaitu nasi pecel tempe sama es teh. Kenyang dan
murah meriah Cuma dua ribu lima ratus rupiah.
Setelah pulang sekolah rasanya badanku capek semua. Aku
langsung merebahkan bdadanku dikasur yang empuk. Semakin waktu mataku semakin
capek dan akhirnya tertidur. Tidak berapa lama dering di HP ku berbunyi
ternyata ada 2 sms yang masuk, aku langsung membuka 2 pesan yang masuk. Yang
pertama dari Megha “Beb, maafin aku dong, kita balikan yuk” Aku pun membalas
sms dari Megha “Maaf ga, aku udah enggak ada perasaan sama kamu”
Sms langsung aku kirim
dan deleverid to Megga. Yang kedua dari indah “Hai, rik lagi ngapain”. Dengan
segera aku membalas sms dari indah
“Lagi tiduran, kamu
lagi apa”. Sms langsung aku kirim
keindah dan dilayar hp muncul delivered to indah. Dan kami berduapun ngobrol
lewat sms, kami saling bertukar cerita. Waktu sudah menunjukkan pukul lima
sore. Pesan singkatpun berakhir dengan aku minta izin untuk mandi. Malam minggu
jadi kelabu nich. Tiba-tiba terdengar suara motor berhenti. Ternyata sohibku
lagi Sofyan lagi.
“Hai,
ko. Ngapai kamu, keluar yuk malam minggu nich,” Ajak Sofyan.
“Kemana,”
Tanyaku singkat. “Alun-alun yuk, cari udara segar,” Jawab Sofyan.
“Gimana
kalau main PS aja,” Kata richo.
“Boleh
dech yuk,” Kata Sofyan.
Kami berdua segera
beranjak pergi menuju kerental PS Mars. Kita berdua selalu menghabiskan malam
minggu ditempat PSan Mars. Tiba-tiba dilayar hpku muncul satu pesan. Aku buka
pesan itu ternyata dari indah. “Malam minggu kemana nich??” Pesan singkat dari
indah langsung aku balas, sms pun berlanjut terus-menerus sampai lupa main PS.
Tiba-tiba Sofyan memukul pundakku.
“Heh,
rik ngapain senyum-senyum.” Kata Sofyan
“Mau
tanu aja,” Kata Richo sambil terus senyum-senyum.
“Ya
elah sama sahabat sendiri pelit banget, enggak mau cerita nich,” Kata Sofyan
“Iya-iya
aku cerita, nich aku dapet gebetan baru. Namanya indah, aku sering deg-degan
kalau ketemu sama dia,” Kataku
“Pantesan
dari tadi kamu senyum-senyum,” Goda Sofyan
Takterasa
besok waktu buat tour ke jogja, wah momennya pas nich buat nembak indah.
Sebelum berangkat ke jogya, aku beli boneka panda yang lucu dan imut buat
nembak indah. Rencananya sih, aku mau nembak dia waktu di jogja pasti romantic.
Hari ditunggupun tiba. Aku berangkat dari rumah jam 2 pagi dan bus berangkat
jam 3 pagi. Sayangnya aku enngak satu bus sama indah. Perjalanan ku menjadi
kurang menyenangkan tapi untunnya masih ada sahabat-sahabat gokil ku.
Tempat
wisata yang pertama adalah Candi Borobudur. Aku nyari waktu yang tepat buat
nembak indah tapi kayaknya kalau di candi Borobudur kurang oke dech buat nembak
injdah, setelah dipikir-pikir di pantai parang tritis merupakan pilihan yang
tepat buat menembak indah. Akhirnya tiba saatnya waktu matahari terbenam
dipinggir pantai aku menyatakan cinta sambil membawa boneka panda yang aku bawa
dari rumah. Lama belum ada jawaban setelah menunggu sekian lama akhirnya 1
anggukan dari indah member sebuah jawaban. Rasanya seneng banget waktu dia
menggangguk kepala dengan senyum yang membuat cantik wjahnya. Hatiku
berbunga-bunga ternyata cintaku tak bertepuk sebelah tangan.
Sekarang
hari-hariku menjadi dangat berwarna. Kami selalu bahagia dan terlihat romantic.
Tapi keromantisan kami membuat sahabatku cemburu. Ternya Ahmad juga suka sama
indah. Tapi untungnya indah tidak menyakiti Ahmad.
“Bener
indah, kamu enggak suka sama Ahmad.” Tanyaku pada indah.
“Bener
Rik, aku enggak suka sama ahmad,” Jawab indah meyakinkanku. Aku hanya
mengangguk.
“Aku
kekamar mandi dulu ya.” Kata indah
Aku
hanya mengangguk, tanpa disadari HP indah tertinggal. Tiba-tiba dilayar Hp
indah masuk 1 pesan. Iseng-iseng aku buka pesan yang ada di HP indah. Pesan
yang membuat mataku terbelalak. Isi pesan “Indah, gimana udah kamu putusin
Riko?aku saying baget sama kamu. Hatiku rasanya sakit sekali, nyesek banget
rasanya didada apa ini yang dinamakan patah hati. Indapun kembali dari kamar
mandi.
“Kamu
kenapa Rik,” Tanya indah
“
Jawab jujur kamu mau putusin aku,” Kataku sambil menahan marah kesel.
“Enggak
Rik, aku saying banget sama kamu, gk mungkin dong aku putusin kamu,” Kata indah
terlihat pucat, sedih, ketakutan diwajahnya.
“Terus
kenapa Ahmad SMS kalu mau putusin aku, kamu suka sama Ahmad, lebih baik kita
putus saja, gk ada gunanya hubungan ini aku pertahankan sama kamu, aku kecewa
sama kamu.” Kataku sambil pergi meninggalkan indah sendirian.
Sebenarnya
aku saying banget sama indah tapi kenapa dia selingkuhin sama sahabat aku
sendiri. Ternyata semua cewek sama aja tukang selingkuh. Aku menemui Ahmad.
“Ahmad,
aku mau ngomong sama kamu,” Kata ku
“Ngomong
aja,” Kata ahmad santai
“Selamat
ya kamu udah ngerebut cewek yang aku suka sama ngancurin persahabatn kita,”
Kataku mencoba untuk menahan emosi dan aku berlalu pergi meninggalkan Ahmad.
Sakit
hati yang aku rasain ini. Aku limpahkan
curhatku sama sofyan, satu-satunya sahabat yang paling dekat dan
mengerti diriku.
“Riko-riko
udah aku bilangin sama kamu, kita itu jojoba.” Kata Sofyan.
“Tapikan
bro aku saying banget sama indah,” Kataku setelah bercerita panjang lebar.
“Lah,
kamu kalau suka ya dipertahanin dong,
ini malah dikasihin dasar aneh.” Kata sofyan menasehatiku.
“Aku
enggak mau memaksakan cinta,” Kataku galau.
“Dasar
sok piutis kamu, mending aku jomnlo bahagia,” Canda Sofyan
“Kamu
itu bukan jomnlo, tapi gak laku, wakakakak,” Kataku
“Enak
aja, akukan ganteng,” Kata Sofyan aksen.
Sahabat
yang satu ini selalu bias membuat bahagia dan tertawa lepas, kok bias ya aku
nemuin sahabat kayak orang gila gini. Tapi saying beda sekolah. Butuh waktu
lama aku untuk melupakan indah. Bayak yang datang silih berganti mengisi hari
hatiku. Tapi ini masih belum bias
melupakan cinta pertama. Hari ini aku diajak nongkrong sama sohib-sohib ku. “Ada
cewek godain ah,” Ajak Lukas. (“Asik jiga tuh godain juha ah.” Kataku dalam
hati. “Cewek,” Godaku.
“Cewek-cewek”
Kata seseorang dari kelompok remaja yang pulang itu.
“Ih,
galak amat sich, kan Cuma mau kenalan aja,” Kataku sewot
“Ogah,”
Kata cewek itu lagi sambil berlalu pergi.
Entah kenapa aku selalu
pengen ngedodain Bella nama cewek itu, kangen rasanya kalau sehari gak ketemu.
Masalah indah sedikit demi sedikit mulai terlupakan satu hari dua hari tak
terasa sudah 3 bulan aku terus ngegodain Bella. Katanya udah mulai timbul rasa
suka.
“Bel,
kamu mau gak jadi pacar aku,” Kataku suatu hari.
“Halah,
gombal aja kamu.” Kata Bella
“Aku
serius suka ama kamu,” Kataku
“Oke
dech, aku mau jadi pacar kamu,” Kata Bella. Hatiku rasanya seneng banget.
Pertamanay takut kalau ditolak walaupun bella sekolah kami sering bertemu.
Kadang-kadang kami untuk berangkat bersama. “Rik, kamu enggak takut kalau patah
hati lagi,” Kata Sofyan waktu dirumahku. “Ah, Sof, kalau takut terus kapan kamu
punya cewek,” Kataku. “Yee malah jawabnya apa ditanya apa,” Kata sofyan merasa
tersindir. “Tenang aja bro,” Kataku meyakinkan sahabatku yang satu ini. Tak
terasa aku dan Bella pacaran sudah lima bulan. Tapi hari ini bella terlihat
sedih dan menagis.
“Kenapa kamu bel,”
Tanyaku. Bella tambah mencucurkan air matanya semakin deras. Aku bertambah
bingung dengan sikap bella yang tidak seperti biasanya.
“Kamu kenapa bella, aku
punya salah ya sama kamu.” Tanyaku semakin penasaran kenapa bella mendadak
seperti itu.
“Enggak kok, Rik aku
mau kita putus,” Jawab bella
“Tapi kenapa.” Kataku
“POkoknya aku minta
putus,” Kata bella
“Tapi kenapa bel,
kamu…,” Kataku
“Enggak, aku Cuma
enggak mau sakit hati, mulai besok kita gak bias ketemu lagi,” Jawab bella
mulai bercerita.
“Tapi kenapa,” Kataku
“Aku maupindah ke
Magetan dan berangkatnya besok, aku enggak mau hubungan kita menggantung dan
aku enggak bias untuk pacaran jarak jauh, apalagi kita enggak akan bertemu
untuk waktu yang cukup lama,” Jawab bella.
“Kenapa baru bilang
sekarang,” Kataku kecewa
“Aku lupa baru tau rik.
Lebih baik kita berteman saja,” Kata Bella.
Aku hanya diam tak tau
apa yang harus aku lakukan, aku masih keget dengan kejadian ini.
“Rik, aku minta maaf
sama kamu,” Kata bella
“Enggak papa bel. Aku
Cuma mau ngasih ini,” Kataku sambil member kalung yang berliontin separuh hati.
“Kok Cuma separuh rik,
Tanya bella
“Yang separuh lagi buat
aku. Sapa tau suatu saat nanti kita bias bertemu kembali,” Kataku
“Terimakasih,” Kata
bella. “sama-sama.” Kata ku
Akhirnya
kami berpisah untuk waktu yang lama dan sepakat untuk mengakhiri hubungan
pacaran kami dan berubah menjadi sahabat. Kami berjanji untuk tidak melupakan
satu sama lain dan masih berkomunikasi. Perpisahan ku tidak membuatku sakit
hati dan kecewa. Tak terasa hari kelulusan bagiku rasanya senang sekali. Waktu
seakan cepat berlalu aku akan melepaskan seragam putih biruku menjadi putih
abu-abu yang aku akan pakai nanti.
Masa-masa
di MTS akan berubah di masa-masa SMA aku
mencari sekolah-sekolah yang akan aku masuki nanti. Bergitu banyak
sekolah-sekolah yang berada dikota ngawi aku memilih di Sekolah Menengah
Kejuruan yanga berada di Kandangan negeri sekolahnya. Biar lebih pas pengeluaran untuk sekolah
terbaikku. Ma bro ku, siapa lagi kalau bukan Sofyan. Dia memilih sekolah di SMK PGRI 1 Ngawi
sebenarnya pengen banget kali ni aku bias bareng sama ma bro ku. Tapi sekali
lagi pilihan kita berbeda.
Di
SMK ini aku punya teman baru namanya Rika, Aziz, Yossy atau sering dipanggil
Honye, gk tau kenapa dipanggil seperti it. Wiwid, Rosid, Gemblink, Jatmiko kami
sering nongkrong bareng, kami sering gokil-gokilan bareng apalagi gemblunk
morak abis lucu banget. (hehehe jangan marah ya piss).
“Dek,
kenalin cewek dong,” Kataku pada adik sepupuku namanya Dian
“Siapa,”
Kata dian
“Ya
siapa kek, terserah,” Kataku
“Ada
nich namanya hesti, tak kasih nomernya tapi kenalan sendiri ya,” Kata Dian
“Oke
dech,” Kata ku
AKupun
dikasih nomor adik sepupuku itu(bingungkan. Gini ceritanya adik sepupuku dian
itu menikah dengan kakak sepupunya hesti nomornya bagus kami pun perkenalan
lewat sms aja soalnya dia udah pindah ke Sidoarjo waktu kami jadian kami
pacaran jarak jauh. Tapi aku tetep setia menunggu dia.
Hari
ini adik sepupuku melahirkan dan otomatis Hesty dan ibunya ke ngawi. Sore hari
nya hesti dating kerumah adik sepupuku dian. Aku dating meghampirinya buat
ketemu pacar kengen banget soalnya ketemunya lewat jejaring social facebook
ketemu pertama rasanya deg… degan banget.
Banyak
banget yang kami obrolkan. Ternyata kami nyambung banget dan kami punya Club
sepak bola yang sama yaitu Liverpol tambah seneng banget nich. Hesty dingawi
Cuma sebentar karena harus pulang ke Sidoarjo. Kangen sebenarnya hati ini. Tapi
mau gimana lagi hesty harus pulang ke Sidoarjo. Hubungan jarak jauh itu tidak
menyenagkan. Ternyata keluargaku dan keluarga hesti tak merestui hubungan kami.
Alasannya dari keluargaku karena kami masih sodara walaupun jauh. Dan dari
keluarganya biar dia sekolah dulu emang bener sich keluarganya dia. Hubungan
pacaran kami bias dibilang singkat,kami memutuskan untuk berpisah walau kami
tak ining demi keluarga kami masing-masing dan buat kami yang terbaik. Setelah
putus dari hesti aku dikenalin sama temannya Trinur namanya Mifta. Jadiannya
dirumahku dia nembak duluan. Selama pacaran sifatnya yang enggak aku suka
karena dia itu egois, sombong, matrek. “Mifta,” Panggilku. “Kenapa rik,” Tanya
Mifta. “Kita putus ya.” Jawabku. “Kenapa riko ya,” Jawab Mifta. “Karena aku
bosen sama sikap kamu, kamu tuch sombong, angkuh, mau menang sendiri, matrek,”
Kataku. “Tapi rik, aku bias kok berubah demi kamu,” Kata Mifta. “Udah berapa
kali aku ngasih kesempatan buat kamu, tapi apa kamu masih tetep kayak gitukan,”
Kataku lebih baik kita putus.
Aku
pergi meninggalkan Mifta. Tak terasa ujian smester tiba. Dalam sekolah kalau
anak kelas dua, ( Aku nich yang udah duduk di kelas dua, cepetkan naiknya
hehehe) duduk sebangku dengan adik kelas yaitu kelas satu. Ada anak kelas satu
yang menarik perhatian ku waktu itu dan dengan segera aku meminta tolong
temenya untuk dikenalin sama anak itu. Dan yes berhasil, namanya lusy. Setelah
kenalan dan ujian semester kami pun
jadian. Tapi tidak berapa lama dia harus PSG di mantingan dan aku ditinggalin
sendiri. Sebenarnya gk enak juga kalau jarak jaug lagi. Setelah menjalin
hubungan pacaran selama lima bulan dia selingkuih sama totok gak tau anak mana.
Akhirnya kami berpisah patah hati lagi. Tapi aku beruntung masih ada temen dan
sahabat yang mau menemaniku dalam suka maupun duka.
Sekarang
yang terpenting adalah harus focus dalam belajar yang sekarang aku sudah duduk dikelas
tiga. Itulag sepenggal kisah cintaku. Aku bias mengenal karakter orang lain.
Masa SMA adalah masa-masa yang paling indah dan tak akan pernah terlupakan.
Aku
adalah siswa seperti anak-anak lainya yang mengalami pahit senengnya kisah
cinta. Ceritaku ini adalah sepenggal kisah yang aku alami dalam masa-masa
remajaku. Masa-masa yang akan terjadi hanya sekali dalam hidup. Namaku Richo
dan ini adlah ceritaku.
Sumber :Richo Cahyono XII (TOKR4)
0 Comments
Terimakasih atas komentar anda!