Puisi ini dengan tema politik, membahas mengenai pemerintahan yang selalu pemimpin korupsi. Simak puisinya:
1 jam bersama rakyat
Berkacamatalah dengan pantatku
Namaku bukan untukmu
Tempatkanlah.
Cari sendiri, kau bukan binatang
Tak perlu di atur seperti binatang
Cumi – cumi jalan miring
Kau lebih pandai dari cumi – cumi
Jalanmu lurus tapi berbau busuk
Lidahmu mengambang
Di lalap api kebohongan
Aku berdiri disini.
Menyaksikan dengan rakyat
Betapa indahnya tenggorokanmu
Berbicara tentang kebohongan
Perutmupun ikut bicaca
Penamupun ikut bicara
Jarimupun ikut bergerak
Kakimupun menyertainya.
Mata telinga mu pun jadi saksi
Mulutmu tidak bisa diam
Hambir sama dengan ketutku
Berbau busuk.
Pantatku lebih indah dari mulutmu
Aku berdiri.
Menyaksikan kepahitan rakyat
Aku pun tidak bisa berbuat apa – apa
Kalian lebih tau dari pada aku
Ini suara kami.
Meraung – raung
Tidak seperti kalian menjilat – jilat
Pantatku yang menjijikkan
Semoga kalian mendengar
Tak mengurusi perut kalian lagi
By : Dalang Wanataka
Puisi politik merupakan apresiasi yang di keluarkan oleh penulis sesuai apa yang di rasakannya saat itu.
1 Comments
Caesar agus!!!
ReplyDeleteAkeh eram jo??
Terimakasih atas komentar anda!